Sabtu, 05 Juni 2010

Dan Lukisan Langit Pun Berubah


Do you know, di kubah langit bintang tidak diam saja? Ini bukan soal terbit-tenggelam atau rasi apa dilihat pada bulan apa. Pernah membayangkan atau bertanya-tanya apakah neneknya neneknya neneknya … nenekmu melihat rasi Leo Sang Singa, misalnya, sama persis dengan apa yang kita lihat pada zaman sekarang?
Rasi Leo saat 100000 SM dan sekarang.
Rasi Leo saat 100000 SM dan sekarang.
Para astronom zaman dulu sudah bisa membedakan mana “bintang tetap” mana “bintang pengembara” (planet). Planet tampak oleh mereka bergerak di antara bintang-bintang dari rasi ke rasi. Seandainya malam ini kamu melihat planet Jupiter di sebelah Barat rasi Scorpio, beberapa malam kemudian dia akan berada di Timurnya.
Bagaimana dengan bintang? Menurut catatan kuno dua abad yang lalu, bintang-bintang di rasi Scorpio juga membentuk “gambaran” kalajengking seperti yang kita lihat sekarang. Sebenarnya bintang juga bergerak. Namun, karena begitu jauh jaraknya dari kita, pergerakan itu hampir tak teramati. Setelah ratusan ribu tahun akibat pergerakannya itu baru kelihatan. Laju perubahan itulah yang disebut gerak diri (proper motion) bintang.
Gerak proper bintang pada bidang langit
Gerak proper bintang pada bidang langit
Konsep yang lumayan rumit? OK, begini, bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti ini rata-rata bergerak dengan kecepatan 10 km per detik atau 36.000 km per jam. Wow! Cepat sekali! Tapi, pertanyaannya adalah bisakah kita melihat gerakan ini dalam satu malam? Dengan kecepatan sebesar itu, dalam waktu satu jam bintang menempuh jarak 36.000 km. Andaikan bintang itu adalah Proxima Centauri, bintang yang terdekat dengan Matahari, yang berjarak 100 triliun kilometer. Jarak sudut bintang (pergeseran posisi bintang di langit) itu, katakanlah a, adalah sebesar 57,3 x (pergeseran sesungguhnya/jarak) = 57,3 (36.000 km / 100 triliun km). Seperseratus juta derajat atau sekitar sepersejuta detik busur! Sudut yang sangat kecil! Hanya dalam hitungan puluhan tahun perubahan itu baru akan teramati.
Para astronom menyatakan laju perubahan sudut ini dalam satuan detik busur per tahun (“/tahun). Bintang Barnard adalah bintang yang memiliki gerak diri paling besar, yaitu 10,25 “/tahun (dalam waktu 180 tahun bintang ini bergeser selebar bentangan bulan purnama).
Umumnya bintang-bintang mempunyai gerak sejati hanya 0,1 “/tahun. Setelah 20 atau 50 tahun perubahan posisinya baru teramati dan gerak dirinya bisa dihitung. Caranya? Dengan membandingkan dua foto daerah langit yang sama dengan pengambilan berselang waktu setidaknya selama 20 tahun. Itu pun baru pergeseran yang tampaknya tidak berarti kalau yang dibayangkan adalah perubahan bentuk suatu rasi.
Seandainya dihitung untuk katakanlah misalnya sejuta tahun yang lalu atau sejuta tahun yang akan datang? Manusia tentunya tidak bisa menunggu selama itu. Dengan simulasi komputer, bentuk rasi, misalnya rasi Beruang Besar (Ursa Mayor), bisa dilihat mundur ke masa lalu, ke zaman ratusan, ribuan, ratusan ribu tahun yang lalu. Hasilnya memperlihatkan penampakan yang sama sekali berbeda. Dia tak lagi layak mendapatkan nama Beruang Besar. Pada waktu itu bentuknya mirip lembing. Seandainya kita punya mesin waktu yang melemparkan kita ke zaman antah berantah, lalu kita melihat rasi yang seperti itu, kita bisa memperkirakan kita berada pada zaman apa, yaitu masa Pleistocene Pertengahan.
 
Perubahan posisi bintang dalam rasi Ursa Majoris atau Rasi Beruang Besar
 dari tahun 100000 SM - 100000 M
Perubahan posisi bintang dalam rasi Ursa Majoris atau Rasi Beruang Besar dari tahun 100000 SM - 100000 M
Dalam heningnya malam ini mengamati langit, duduk diam sambil memejamkan mata, membayangkan bintang-bintang di kubah langit atas sana, bergerak membentuk gambaran yang sama sekali berbeda dengan yang selama ini kita kenal…

Senin, 31 Mei 2010

Toyota Celica



Pada dasarnya hanya ada dua model Celica generasi terakhir yaitu ZZT230 bermesin 1ZZ-FE VVT-i, dan ZZT231 bermesin kemampuan tinggi 2ZZ-FE VVTL-i. Versi VVT-i disebut GT di Amerika, atau SS-I di Jepang, sedangkan yang bermesin VVTL-i adalah GT-S di Amerika, atau SS-II di Jepang. Di Australia semua model bermesin VVTL-i, baik untuk model SX dan ZR.

Transmisi untuk model yang bermesin 1ZZ-FE adalah 5 speed manual, 6 speed manual, atau 4 speed automatic. Sedangkan yang bermesin 2ZZ-GE menggunakan transmisi 6 speed manual atau 4 speed tiptronic automatic dengan shift button di kemudi.

Celica ini lebih kecil dan lebih ringan dari generasi sebelumnya, sehingga memberikan perbandingan tenaga dan beban yang baik dan lebih gesit. Jarak sumbu roda yang lebih panjang dan overhang depan yang lebih pendek juga membuatnya lebih stabil.

Dengan dibukanya kran import mobil di Indonesia pada akhir tahun 1999, Celica ini banyak masuk ke Indonesia. Model yang banyak beredar disini adalah SX dan SS-II. Celica dari Australia memiliki lampu sign di fender depan dan manual AC. Sedangkan Celica Jepang hadir dengan lampu indicator di bumper depan dan AC dengan digital climate control untuk model SS-II.

Optional untuk Celica adalah Elegant Sports Package dan Mechanical Sports Package. Elegant hanya diberi tambahan spoiler bawah, sedangkan Mechanical memiliki bumper depan yang berbeda dengan grille yang lebih besar, serta full body kit termasuk spoiler di bonnet dan bagasi yang lebih tinggi.

Di Eropa semua Celica menggunakan transmisi 6 speed manual. Model bermesin 1ZZ-FE dipasarkan dalam trim level 1.8 VVT-i Standard, Style, dan Premium. Sedangkan yang setara dengan GT-S atau SS-II bermesin 2ZZ-GE disebut 1.8 VVTL-i T-Sport. Pada tahun 2005, juga dipasarkan Celica GT versi Eropa. Ini adalah T-Sport yang diberi body kit dan velg alloy lebih besar, dan tidak sama dengan GT di Amerika.

2005 adalah tahun terakhir Celica di Amerika. Produksi Celica di Jepang berakhir pada bulan April 2006. Pada tahun terakhir ini, Celica hanya dijual di Jepang, dan beberapa negara Eropa saja.

Senin, 24 Mei 2010

Lamborghini Gallardo LP 560-4(spyder)



Lamborghini Gallardo LP 560-4 dengan atap terbuka (spyder) mungkin tidak cocok untuk iklim Indonesia. Karena itu, targetnya adalah mereka yang benar-benar ingin tampil beda. “Baby Lambo” ini bersaing dengan Ferrari California serta Ferrari F430 Spyder.

PENGGEMARsuper sport cardihadapkan dengan semakin banyak pilihan.Lamborghini Gallardo LP560-4 Spyder datang mewakili hasrat berkendara lebih tinggi. Jangan beranggapan kalau populasi mobil eksotis seperti Lamborghini di Indonesia tidak ada.Justru karena bertambahnya peminat, Lamborghini Jakarta (PT Artha Auto) semakin percaya diri menghadirkan varian baru yang semakin fantastis.

LP560-4 beratap terbuka (Spyder) pun didatangkan, siap diboyong ke garasi rumah. Dari data yang disodorkan LamborghiniJakarta, sejakFebruarilalu mobil Lamborghini di Indonesia sudah terjual 10 unit (termasuk inden).Berarti,target 12 unit hingga akhir tahun ini dari Lamborghini Jakarta tinggal menunggu waktu. Hadirnya LP560-4 Spyder dirasa cukup untuk menutup target.

Bahkan,tidak menutup kemungkinan populasi Lamborghini akan lebih banyak dari itu.Sebab,LP560-4 Spyder yang baru dihadirkan punya magnet lebih hebat dari varian yang didatangkan sebelumnya. ”Sudah ada beberapa costumer yang tertarik,” kata Endy Kusumo,Chief Operation Officer Lamborghini Jakarta.

Secara resmi, Lamborghini Jakarta mengenalkan LP560-4 kepada beberapa media nasional di Pacific Place, Jakarta, Sabtu (10/10) lalu.Banyak yang meragukan utilitas mobil ini jika dipasarkan di Indonesia. Apalagi, desain atapnya yang bisa dibuka,dirasa kurang cocok untuk iklim tropis yang panas.

Namun,Endy masih optimistis. Dirinya mengakui,desain atap terbuka dan tenaga besar LP560-4 Spyder kurang cocok untuk kondisi di Indonesia, tapi Endy juga melihat celah lain. ”Ada konsumen yang ingin lebih dari yang lain.Mereka selalu ingin tampil beda. Inilah bidikan kami,”sebutnya. Tentu saja tidak cuma rasa optimistis yang mengiringi perjalanan Lambo baru ini di Indonesia.

Lamborghini Jakarta sudah menyesuaikan beberapa item untuk kebutuhan orang Indonesia.Selain setir kanan, suspensi LP560-4 Spyder juga sudah beradaptasi, bisa dinaikkan hingga 5 cm untuk mengantisipasi jalanan bumpy. Secara keseluruhan, LP560-4 Spyder memang tampil menggoda. Desainnya baru,termasuk di dalamnya front bumper, bonnet, air intake, air diffuser belakang, knalpot, hingga air vent.

Yang menarik,atap jenis soft-nya tidak akan menimbulkan balloon effect ketika diajak lari dengan kecepatan supertinggi. Gallardo mengusung mesin berkapasitas 5.200 cc,V10 dan mempunyai tenaga 560 dk pada putaran 8.000 rpm. Akselerasi 0–100 km, hanya 4 detik. Klaim kecepatan maksimum 324 km/jam.Spesifikasi ini akan bersaing dengan Ferrari California dan Ferrari F430 Spyder.

Mobil yang didesain di Ufficio Tecnico Lamborghini, Technical Departement Sant Agata,Italia ini, merupakan pengembangan dari produk sebelumnya.Tenaganya lebih besar 40 dk dan bobotnya berkurang 20 kg. Meski tenaga dan konsumsi bahan bakarnya masuk kategori boros, LP560-4 Spyder masih bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan mengaplikasi sistem pasokan injeksi langsung.

Mengacu data resmi, konsumsi bahan bakarnya 4,8 km/liter. Emisi karbon dioksida turunsampai18%, terbaikdikelasnya. Jika berminat, siapkan kocek USD588.000 atau sekitar Rp5,64 miliar. Banderol itu masih off the road, siapkan juga dana tambahan untuk bea balik nama